BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sebagai makhluk
hidup, manusia tentunya melakukan komunikasi untuk kelangsungan hidup
bermasyarakatnya. Oleh sebab itu manusia adalah makhluk sosial meski dengan
berbagai macam ras dan kultur bahasa merupakan vitalitas bagi manusia untuk
melakukan komunikasinya. Karena dengan bahasa, tujuan-tujuan yang dimaksudkan
akan tersampaikan, selain itu juga dapat meminimalisir adanya kesalah pahaman
dalam melakukan sosialisasi.
Oleh sebab itu
disini kami akan menjelaskan beberapa proses bahasa orang dewasa yang mana juga
sebagai salah satu tugas mata kuliah yang sedang kami ambil.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
proses bahasa orang dewasa?
2.
Bagaimana
Pengolahan Sintestik itu bekerja?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
memahami proses bahasa orang dewasa
2.
Agar
dapat memahami pengolahan sintestik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PROSES
BAHASA ORANG DEWASA
Ada tiga bidang
mata pelajaran dalam bidang pelajaran psikologi, sejauh yang kita pertimbangkan
bagaimana bahasa tergambar dalam otak? Dan bagaimana bahasa diperoleh? Tetapi
bidang mata pelajaran yang lain adalah bagaimana orang menggunakan pengetahuan
bahasanya? Bagaimana mereka mengerti apa yang mereka dengar? Bagaimana mereka
memproses pesan lain yang bisa memberi pemahaman dalam jawaban.
Banyak riset
atau penelitian pada proses remaja yang normal diakhir umur 20 atau 30 tahun
yang fokus pada tiga bidang, pengenalan kata, analisa sintestik dan interprestasi.
Catatan ini hanya akan memperkenalkan dua aspek pemahaman, pertama, meskipun
ada banyak persamaan pokok yang timbul dalam produksi bahasa.
Sebuah langkah
awal atau huruf awal dalam pemahaman pesan apa saja adalah kata- kata
perkenalan. Seperti yang telah kita lihat makna sebuah kalimat adalah
menentukan sebagian dari kata- kata itu. Perkenalan kata menyediakan informasi
yang menentukan susunan kata yang terletak pada kalimat untuk memperkenalkan,
perkenalan kata lebih- lebih ini termasuk kelompok apa, hingga menentukan apa
susunan barisan prase itu bisa terjadi. Dan ketika kita mengenal sebuah kata
kerja seperti “put” sebagus mengakses maknanya. Lebih-lebih kita mengharapkan
beberapa pelengkap untuk mengikutinya, itu adalah subkatagorisnya untuk sebuah
subyek non prase dan locatif prase. Ketika kita mendengar kata “arrive” kita
tahu bahwa itu tidak diambil dari sebuah obyek. Bagian informasi ini di
sediakan untuk pembicaraan oleh pengenalan kata dan mengakses informasi bahwa
mereka telah mengenainya dimemori mereka.
Perkenalan
beberapa kata adalah seperti tugas yang sukar yang mana kita tidak menyadari
betapa sulit tugas itu, sistem rancangan komputer untuk menyelesaikan tugas ini
misalnya telah membuktikan hampir tidak mungkin. Kesimpulan pertama
kenyataannya tidak ada orang yang tahu bahwa rata- rata anak- anak yang sudah
berumur enam bulan sudah bisa mengenali sekitar 14.000 kata. perbedaan macam
kesulitan tersebut ditimbulkan oleh keambiguan seseorang dimana dua kata dengan
beda makna bisa saja sama bunyinya. Meskipun sulit, sungguh orang – orang bisa
dengan cepat mengenali apa yang mereka dengar. Satu sumber informasi beberapa
fakta yang ada adalah datangnya perkara dari bayangan- bayangan percobaan yang
dilakukan oleh orang yang mengulang dengan keras apa- apa yang mereka dengar
dari perekam suara, orang bisa mengulang apa yang baru saja mereka dengar
dengan tenggang waktu kurang dari dua menit. Mereka tidak bisa melakukan ini
semua apabila yang mereka dengar adalah omong kosong belaka atau bahasa asing
(luar negeri).
Terus bagaimana
kita mengakui tentang pengakuan kata? Satu pengertian pandangan dalam keadaan
biasa yang menerima banyak dukungan dari fakta- fakta yang bersifat percobaan
yaitu sesegera (secepat) kemampuan pendengaran seseorang. Mereka memulai dari
bagian- bagian yang kecil dari kata- kaata yang mereka dengar. Jika bunyi yang
mereka dengar adalah “S” itu menyingkirkan kata- kata dengan bunyi yang lain, jika
selanjutnya “P” maka akan banyak kemungkinan yang dihapus,kata- kata memperkenalkan
ada satu kemungkinan dengan segera, jumlah ini menghubungkan sebagai teori
kelompok dan hipotesis berhubungan dengan kata pengenalan pandangan dan dimulai
dengan formasi kelompok kata pada tanggapan (persepsi) bunyi dari huruf awal
dan hasil- hasil bunyi dari huruf itu sendiri dengan kelompok potongan kata
sebagai bunyi tambahan yang sudah terasa. Teori ini bisa menjadi percobaan pada giliran
dengan bahan tulisan yang baik. Sedikit percobaan mendukung pandangan
pengenalan kata ini. Satu prediksi yang jelas pada model ini yaitu jika
permulaan bunyi kata atau surat hilang, pengenalan akan menjadi lebih banyak
kesulitannya lagi. Atau mungkin sama sekali tidak mungkin, pada awal tahun 1900
an sebuah eksperimen menunjukkan bahwa pengenalan kata lebih banyak dirusakkan
oleh pengucapan yang salah pada kata awal surat terus salah pada pengucapan akhirnya.
Saran ini
adalah bentuk model yang benar, apabila di akhir kata hilang, itu bisa
diprediksi berdasarkan pada porsi huruf awal, sementara itu banyak kesulitan
untuk menggunakan akhiran untuk memprediksi bagian awal kata. Versi baru
percobaan ini nampak pada penelitian dan waktu untuk memperkenalakn kata dari
awal atau akhir, atau sebelum separuh akhir untuk kedua kata yang terpilh.
Salah satunya untuk memperkenalkan kata dengan jelas, contoh; ada kata dalam
bahasa inggris yang diawali dengan kata aard dan satu kata yang
berakhiran dengan vark, namun seseorang lebih cepat dan perjanjian yang
lebih baik dan teliti dalam pengenalan kata aard, vark dari awal maupun
akhir.
Walaupun model
sensial ini hal biasa dan mempunyai bantuan yang bersifat percobaan itu
meninggalkan beberapa pertanyaan yang tidak terjawab satu masalah yang kadang
kadang tidak bisa mengenal dimana dimulai kata. Dalam batas tulisan inggris
kata hampir jelas tapi ini bukan alasan untuk bahasa pembicaraan, biasanya
tidak ada jeda antara satu kata dan kata selanjutnya, jadi contohya ketika
seorang mendengar rangkaian (pa’apoad) semua ini tidak nyata apakah ini akan
dimengerti sebagai pap possed atau menentangnya, jika seseorang ingin mengetahui
suara pertama untuk mengenali kata yang bertentangan mereka tidak bisa
mengetahuinya sebagai suatu kemungkinan, contoh lebih banyak:
Grey tie great
eye
A name an
aim
An ice man ice cream
I cream ice
cream
See mable seem
able
Salah satu
faktor terpenting yang mempengaruhi pengenalan kata adalah seberapa sering kata
itu digunakan dalam percakapan atau
menghubungkan kata. Pengaruh keseringan ini menambah perasaan senang yang di
akses berkaitan dengan kegunaan yang lebih sering ada dalam bahasa, misalnya
kata Better atau TV lebih sering terdapat deptor/ mortgage. Pengaruh
ini tidaklah mudah untuk menjelaskan perumpamaan memulai-mengakhiri pengenalan
kata yang mendekati sketsa diatas. Satu penjelasan keseringan yang mungkin
dapat mempengaruhi adalah bahwa kosa kata itu secara pasti diatur oleh
frekwensi daripada ditermenologi suara dalam memulai hingga menyelesaikan orde.
Manusia juga
mengakui sebuah kata ketika mereka hanya mendengarkannya dan membacanya
kemudian ketika mereka tidak mempunyai alat penghitung kemungkinan sering
kata-kata di terima lebih baru dari pada yang tidak di terima jadi ini
memungkinkan untuk menjelaskan sebuah keseringan yang mempengaruhi sebagai isi
sebenarnya dan mengurangi nomer tersendiri, baru-baru ini tambahan mempengaruhi
rasa senang dengan membuat sebuah kata yang mengakses hak untuk mengulangi
kejadian di tulisannya atau hubungan siapa saja, sekali lagi, baru-baru ini
tidak mempengaruhi ejekan dengan memulai yang mudah di ahiri bagian algoritma
di atas.
Faktor lain
yang terlibat dalam pengenalan kata adalah hubungan kata. Orang mengenal kata
dengan lebih mudah, ketika kata-kata yang terdahulu menyediakan contoh yang
tepat untuk itu, contohnya dalam kalimat ‘’thisi is the aorta’’ orang
tidak diberi kontek apa-apa yang membantu mengidentifikasi kata ‘’aorta’’
akan tetapi pada kalimat ‘’ the heart sugion carefullcut into the wall of
the right aorta’’ beberapa orang ingin memahami isyarat hati, ahli bedah
membantu mereka untuk mengidentifikasi kata tersebut dengan lebih cepat. Satu
mekanisme yang di maksudkan untuk mempertanggung jawabkan macam pengaruh kontek adalah sebuah
jaringan himpunan simantik. Jaringan ini mewakili hubungan-hubungan antara
bermacam kata yang di hubungkan. Pengenalan kata di ajarkan agar lebih cepat
ketika anggota lainnya jaringan himpunan menyediakan perlengkapan, ini jelas
bahwa arti sebuah kata tergantung pada pengertian kita dan pengetahuan umum konsep
untuk menunjukkan yang mana saja. Dengan demikian tidak dapat belasan mengira
bahwa pendengaran’’licart sugeon’’ tidak hanya mengaktifkan makna
langsung kata’’ I heart sugeon’’ tapi juga menjadikan nomor (urutan)
konsep asosiasi lebih tersedia bagi pendengar, sebagai mana itu semua
tercangkup di pyisicologi jantung, prosedur pembedahan modern, dan lain sebagainya.
Konsep-konsep ini di gabungkan kembali untuk di tunjukkan pada mereka.
Banyak
penelitian telah di pusatkan pada bagaimana kata ambigu seperti bug atau rose dipahami. Ada dua
teori utama yaitu:
1.
Semua
makna yang terkait dengan kata yang diakses, dan
2.
Hanya
satu makna di akses awalnya.
Dukungan untuk
posisi pertama berasaal dari percobaan
seperti berikut ini. Ketika orang diminta untuk menyelesaikan kalimat, mereka
membutuhkan waktu lebih lama ketika sebuah fragmen yang akan diselesaikan
mengandung kata yang ambigu, dari pada ketika kata ambigu diganti dengan
istilah yang tidak ambigu, seperti dalam kalimat berikut:
After taking
the righ turn at the intersection...(right
adalah ambigu, benar vs kanan)
After taking
the left turn at the intersection...(left
tidak ambigu)
Apa pergantian
ini menunjukkan adal bahwa semua makna kata-kata ambigu diakses dan butuh waktu
lama yang harus diambil untuk memutuskan di antara mereka.
Namun,
eksperimen lain menunjukkan bahwa dalam keadaan tertentu, hanya satu arti yang
awalnya diakses. Dua efek yang disebutkan di atas telah terbukti penting
disini, frekuensi dan efek konteks.pertama, jika salah satu dari makna adalah
makna yang jauh lebih sering. Misalnya kata chair, setidaknya memiliki
dua makna, yaitu sebuah objek untuk duduk dan kepala departemen atau ketua komite, tetapi kejadian yang awal
lebih sering dalam pidato dari pada yang
terakhir, dan orang sering tampil untuk
hanya mengenali makna yang lebih sering setelah kata chair disajikan
kepada mereka. Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa hanya satu makna yang
awalnya di anggap, setidaknya untuk kata-kata yuang punya berbagai makna sangat
berbeda dalam frekuensi kejadian.
B.
Pengolahan sintestik
Setelah sebuah
kata diidentifikasi digunakan untuk membangun strutur sintestik. Dalam beberapa
kasus ini sudah cukup mudah. Psikologius (ahli bahasa) umumnya menganggap bahwa
struktur sintaktis dibangun sesegera mungkin daripada menunggu untuk melihat apa
susunan seluruh kata- kata, sebelum memutuskan apa struktur itu. Alasan untuk
asumsi ini adalah bahwa orang- orang biasanya sudah tahu apa arti kalimat itu
sebelum mereka mendengar semuanya, ini mungkin menjadi kasus yang diberikan
pengalaman umum yang kita semua memiliki untuk mengisi dalam kata bahwa
beberapa orang lain kita telah mendengarkan, meraba- raba dan mencari. Tugas
bayangan yang disebutkan sebelumnya membuktikan titik yang sama. Kadang ketika
orang membayangi, mereka salah atas apa yang mereka dengar dan mengatakan kata
yang tidak ada pada script yang mereka ulang dengan keras. Kata ini umumnya snitetis
dan semantik wajar mengingat konteknya. Jika semua kata didalam sebuah
kalimat tidak ambigu atau hanya memiliki kemungkinan satu katagori, dan kata
gori tersebut hanya cocok pada satu struktur prase, tidaklah sulit untuk
memahami bagaimana orang dapat membangun struktur yang benar dan menafsirkannya
dengan cepat. Sebagai contoh the jealous woman mhent away (wanita yang
cemburu itu pergi) kata the adalah determiner (penentu), women
adalah kata benda, dan kombinasi ini membentuk prasa noun went adalah
kata kerja lampau, away adalah sebuah partikel, dan kombinasi dari dua
kata itu membentuk prase verb, akhirnya kombinasi dari prase noun dan prase
verb ini membentuk kalimat. Dari contoh ini tidak ada alasan untuk berfikir
bahwa proses penentuan struktur sebuah kalimat itu sulit.
Namun, seperti
biasa, ada banyak komplikasi karena ambiguitas kata perkata dan cara yang
mungkin berbeda bahwa kata dapat masuk ke dalam frase. Kadang-kadang tidak ada
cara untuk menentukan struktur dan makna kalimat The cop saw the spy with
the binoculars (polisi itu melihat mata-mata dengan teropong) ambiguitas
terletak pada bagaimana frase preposisi with the binoculars cocok dengan
kalimat, melainkan dapat menjadi pelengkap dari kata kerja see, Dalam
hal ini bararti bahwa polisi mempekerjakan binoculars untuk melihat
mata-mata, atau bisa bagian dari frase noun, dalam hal ini menentukan bahwa
mata-mata memiliki teropong.
Terkadang
ambiguitas adalah karena katagori yang ambigu dari beberapa kata dalam kalimat.
Dalam the desert trains (kereta gurun) haruskah desert di ambil
dari subyek dari trains, atau desert adalah modifikator dari kata trains?
Jika laki-laki kalimat terus menerus menjadi hardy, struktur pertama adalah
benar, tetapi jika terus jarang berjalan tepat waktu, yang kedua adalah tepat.
Salah satu
fenomena yang menarik tentang kalimat ambigu tertentu tersebut garden path
(jalan taman). Kalimat garden path adalah kalimat yang awalnya ditafsirkan dengan
struktur yang berbeda dari pada yang
benar-benar ada. Ini biasanya
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari tahu apa struktur lainnya,
apakah pilihan pertama ternyata tidak benar. Kadang-kadang orang tidak pernah
mengetahuinya. Mereka telah di arahkan pada ‘’garden path’’ tertipu dan
berpikir bahwa kalimat memiliki struktur yang berbeda dimiliki. Klausa relatif
yang direduksi cukup sering menimbulkan perasaan ini yaitu garden-pathed.
Misalnya, the horse raced past the barns fell (kuda berlari melewati
lumbung jatuh) berarti “kuda yang berlari melewati gudang yang jatuh.” Tapi
bahkan ketika hal ini dijelaskan, banyak orang mengalami kesulitan mencari tahu
bagaimana hal ini cocok bersamaan. Berikut adalah beberapa contoh kalimat garden
path. Dapatkah anda mencari tahu apa struktur dari kalomat kalimat ini?
Perahu itu mengapung
hilir tenggelam
Sementara maria memperbaiki kaus kaki yang jatuh dari pangkuannya
Putri putra raja mengagumi dirinya
Florist mengirim bunga itu dengan senang
Pakaian katun dibuat dari tumbuhan di Mississippi
Mereka mengatakan kepada anak itu bahwa gadis itu bertemu cerita
Sebagaimana
dengan ambiguitas leksikal, pertanyaan penting dalam pengolahan kalimat adalah
bagaimana orang menentukan struktur kalimat ambigu. Alternatifnya adalah bahwa
orang baek mempertimbangkan semua kemungkinan dan memutuskan yang terbaik, atau
mereka menggunakan beberapa strategi untuk menentukan struktur untuk
mempertimbangkan terlebih dahulu. Jika struktur yang tidak berhasil, mereka dapat
,mempertimbangakn. Fenomena garden path menunjukkan setidaknya
ada beberapa ambiguitas, orang mencoba salah satu analisis dari urutan
kata-kata ambigu pertama, dan hanya menjadi sadar akan kemungkinan lain ketika
seseorang mencoba pertama tidak berhasil. Dalam contoh di atas, orang menyadari
bahwa ada seseutu yang salah dengan analisis awal merka, karena kalimat fell
tidak dapat masuk ke dalam struktur yang mereka telah analisa pada awalnya.
Beberapa saran
yang telah dibuat tentang bagaimana orang memutuska mana analisis untuk di coba
terlebih dahulu. Salah satunya adalah bahwa ada kecendrungan kuat untuk
membangun struktur sesedikit mungkin. Misalnya, jika kata pertama dalam kalimat
adalah the, jumlah tak terbatas struktur berpotensi mengikuti: the
adalah modifier dan bisa memulai frase kata benda dengan luas, tetapi frase
noun, dapat berfungsi sebagai subjek dari suatu kalimat. Atau sebagai frase
prosesif yang bisa memodifikasi kata benda posesif, dll. Karena rekursi, ada
jumlah kemungkinan tak terbatas.
Ini akan
menjadi tidak efisien bagi orang untuk berasumsi struktur tak terbatas ini
sampai mereka mendapatkan beberapa bukti positif untuk salah satunya. Dan jika
mereka sembarangan memilih salah satu kemungkinan. Dan yang paling mungkin
mereka memilih yang paling sederhana. Idenya adalah bahwa orang awalnya
menkonstruk yang sederhana (atau paling yang tidak kompleks) struktur sintaksis
ketika menafsirkan struktur kaliamat. Ini disebut teori lampiran minimal
(minimal attachment theory).
Ada jenis lain
dari informasi yang bisa digunakan untuk memelih analisis yang tepat untuk
kalimat ambigu. Sebagai kata, inter prestasi semantik terkadang menentukan yang
merupakan penafsiran yang paling mungkin. Kembali ke atas, ambiguitas, adalah
sama kemungkinan bahwa seseorang dapat menggunakan binocular untuk melihat spy atau spy harus
memiliki binocular. Tetapi jika
kata spy diganti dengan kata revolver, situasi berubah. Seorang spy
dengan revolver kemungkinan cukup
untuk melihat dengan menggunakan revolvel. Oleh karena itu, pilihan
antara kemungkinan dapat di buat berdasarkan masuk akal pragmatis penafsiran
kedua.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Penelitian
pada proses remaja yang normal terjadi pada akhir umur 20 atau 30 tahun yang
fokus pada tiga bidang, pengenalan kata, analisa sintestik dan interprestasi.
2.
Informasi
dapat diperoleh dari berbagai macam cara yang diantaranya melihat, mendengar,
membaca, dsb
3.
apabila
semua kata didalam sebuah kalimat tidak ambigu atau hanya memiliki kemungkinan
satu katagori, dan katagori itu hanya cocok pada satu struktur prase, maka
tidak sulit untuk memahami bagaimana orang dapat membangun struktur yang benar
dan menafsirkannya dengan cepat.