Selasa, 22 Januari 2013

Makalah Interaksi Antar Etnik



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.
Interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari tindakan tersebut menimbulkan reaksi individu yang lain. Interaksi sosial terjadi jika dua orang atau lebih saling berhadapan, bekerja sama, berbicara, berjabat tangan atau bahkan terjadi persaingan dan pertikaian.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Interaksi Antar Etnik …?
2.      Apa Saja Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Antar Etnik …?
3.      Apa Saja Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi Antar Etnik …?
4.      Apa Saja Pola-pola Interaksi Antar Etnik …?













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Interaksi Antar Etnik
Kimball Young dan Raymond, W. Mack, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dengan kata lain bahwa interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Artinya, kehidupan sosial dapat terwujud dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain.
Gillin dan Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup scmacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok-kelompok manusia bekerjasama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

B.     Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Antar Etnik
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
a.       Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung (face to face) maupun tidak langsung atau sekunder. Yakni kontak sosial yang dilakukan melaui perantara, seperti melalui telepon, orang lain, surat kabar, dan lain-lain. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
b.      Adanya Komunikasi Sosial
yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Pelaku lebih dari satu orang
2)      Adanya komunikasi di antara pelaku
3)      Adanya tujuan mungkin sama atau tidak sama antar pelaku
4)      Adanya dimensi waktu

C.    Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi Antar Etnik
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor yang ada diluar individu, seperti faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung. Empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial adalah sebagai berikut :
a.       Imitasi
Berarti meniru perilaku dan tindakan orang lain. Imitasi memiliki segi positif dan negatif, dikatakan positif apabila suatu individu meniru perilaku individu lain yang baik sesuai nilai dan norma masyarakat. Namun dikatakan negatif apabila suatu individu meniru perilaku individu lain yang tidak baik atau menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
b.      Sugesti
Sugesti merupakan suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara  pandangan tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang.
Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa dan memiliki pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Akan tetapi, sugesti dapat pula berasal dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti ini sangat tergantung pada usia, kepribadian,  kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.

D.    Pola-pola Interaksi Antar Etnik
Bentuk-bentuk interaksi antar etnik
Gillin dan gillin menggolongkan proses sosial yang muncul akibat dari adanya interaksi sosial menjadi dua jenis, yakni proses yang mengarah pada terwujudnya persatuan dan integrasi sosial (asosiatif) dan proses oposisi yang berarti cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu (disosiatif).

1)      Asosiaatif
Asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan mendorong terciptanya pola keteraturan sosial. Berikut adalah bentuk-bentuk dari asosiatif :
a.       Kerja Sama (cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.

b.      Akomodasi
Akomodasi (accomodation) dalam sosiologi memiliki dua pengertian, yaitu menggambarkan suatu keadaan dan proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu keadaan berarti adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan akomodasi sebagai suatu proses menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
2)      Asimilasi
Asimilasi (assimilation) berarti proses penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan. Sifat-sifat lingkungan sekitar.

3)      Akulturasi
Akulturasi (acculturation) adalah berpadunya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya yang asli. Lamanya proses akulturasi sangat tergantung pada persepsi masyarakat setempat terhadap budaya luar yang masuk. Akulturasi bisa terjadi dalam waktu yang relatif lama apabila masuknya melalui proses pemaksaaan. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan relatif lebih cepat. Contoh: Candi Borobudur merupakan  perpaduan kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia; musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.
4)      Konflik
Pertentangan atau konflik (conflict) adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul (configere). Namun, konflik tidak hanya berwujud pertentangan fisik semata. Dalam definisi yang lebih luas, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih, di mana pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Interaksi Antar etnik adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
2.      Syarat-syarat terjadinya interaksi soisial adalah dengan adanya kontak sosial dan komunikasi.
3.      Bentuk-bentuk interaksi antar etnik meliputi proses asosiatif (kerja sama, akomodasi, dan asimilasi) dan disosiatif (persaingan, kontravensi, dan pertentangan).



















DAFTAR PUSTAKA

v  Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
v  Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
v  Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS
v  Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai

1 komentar: